Kamis, 04 Maret 2010

FB = BF

Siapa sih yg kesehariannya suka mengecek account FB pribadi???
*kalo aku sih jujur, ‘iya’. Haha:P uhh, candu!*

Jgnkan FB pribadi, FB teman, pacar, teman pacar, pacar teman, gebetan, gebetannya teman, temannya teman, temannya lagi, pasti bikin mata gatel pengen tahu apa yg sedang mereka pikirkan.
*pdhl mreka belum tentu mikiran kita, kenal aja mungkin engga*

Semua orang pasti ‘heboh’ dg komunitas sosial yg satu ini.
*ga smua sih, ortuku kaga, adeku kelas 4SD kaga, tetanggaku yg kemarin habis ultah yg ke3 taon juga ga. haha*

Dari..
>>nge-uplod foto terbaru *siapa juga yg mau liat2 foto qt, PD amat yak! Pdhl aku iyo. Hik2:P*

>>nge-wall temen *yg kenyataanya kesehariannya sering ketemu, trus via sms/telp kayaknya juga lebih cepet. Tp kalo ngewall kayaknya ‘gimana’ gitu*

>>nge-confirm *pasti seneng banget dah kalo ada ‘pemberitahuan teman baru’ *

>>nge-add *seneng bisa nemuin temen2 lama secara tdk sengaja maupun disengaja. Temen SD, SMP, SMA, atau temen makan temen:P*

>>nge-comment *entah itu ngoment status, foto, catatan, yg ‘PAS’ dan ‘GAK’ banget buat qt*

>>nge-nge----an *wis pokok e apaun bisa dilakukan dari yg sangat JELAS ex. Dpt info2 terkini (info pengetahuan, info olahraga, info politik, info musik, info kriminal, info seleb) ; sampai yg TIDAK JELAS ex. info temen yg lagi pdkt (curhat curhat gituu), info temen yg nembak trus ditolak ha2 sokor!, info lagi gossip, info profile teman ‘…..berpacaran dengan...bertunangan dengan…menikah dengan…bercerai….’

Tapi..
Tapi…
Tapi….
Tapi…..
Tapi…...

TIDAK bagi rakyat Syria. Menurut informasi yg saya dapat *kemarin dpt kabar dr sana gt:P*

Bahwa, Syria adalah negara yg TIDAK mengijinkan rakyat mereka untuk mengakses situs sosial ini. Peraturan ini dijalankan untuk menjaga anak22 Syria dari kampanye2 yg menggunakan FB, yg berisi tentang ajaran2 salah tentang agama dan perang.
*Ooo.. begitu yaa*

Hmm..
Kira2 gmn y kalo peraturan itu dijalankan di negara qt?? *sedang berpikir yg sebenarnya hati kecil ini berkata ‘Jangan! Jangan! :P*

Kalau FB ditiadakan, bagaimana dg BF??
BF sangat mudah diakses dan dinikmati di internet oleh makhluk2 yg jelas dan tdk jelas. Kalau makhluk yg jelas (yang saya maksud 18+) sih okelah begitu, tapi tidak menutup kemungkinan kan menjadi asupan setiap hari oleh penggila internet di bawah umur .

Jadi gpplah ada FB, paling ga, makhluk2 itu pindah chanel dari BF ke FB. Tapi kan, ada juga ya oknum2 yg pasang ‘gambar horor’ sama dengan BF di FB.
Ah mbuh, aku ndiri juga bingung maksudnya. Karepmulah. Dosa tanggung sendiri2 yak. Umm.. sebenarnya ga dosa ding ya. Kan tergantung makhluknya sendiri bagaimana mau mengintepretasinya. Hahay

FB = BF ?
Iya sih kayaknya. Bikin candu!
*tapi, aku ra tau nonton BF lho!*

Minggu, 22 Maret 2009

caleg kelas teri ramaikan pemilu

Caleg kelas teri, mungkin itulah kata yang pantas untuk para caleg dari kalangan bawah. Jika biasanya seorang caleg adalah seseorang yang punya banyak dana untuk kampanye (orang kaya atau pengusaha), namun kali ini ada fenomena unik yaitu caleg kelas teri (caleg dari kalangan bawah). Dari sumber-sumber yang ada, kebanyakan dari caleg kelas teri tersebut adalah mereka para tukang becak, tukang tambal ban dan wirausaha kecil seperti penjual sate, pedagang, makelar dan lain-lain.

Sulitnya mencari pekerjaan di saat seperti sekarang ini mungkin adalah faktor utama kenapa orang kalangan bawah kini ikut andil dalam pesta demokrasi dengan mencalonkan diri menjadi caleg. kalau yang biasanya hanya menjadi penggembira saja, namun kini mereka ikut terjun langsung. entah dari mana mereka mendapatkan dana untuk publikasi diri. yang jelas, kini orang-orang kalangan bawah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Bahkan banyak yang berharap, orang-orang yang pernah merasakan sulitnya hidup ini besok bisa ikut mengcover negara. karena bagaimanapun juga, kesulitan hidup pernah mereka alami dan pasti mereka mau mengutamakan kepentingan rakyat biasa.

Tapi tentunya sangat perlu dikhawatirkan, karena mungkin setelah dirinya menjadi anggota legislatif, malah bisa menjadi acuh terhadap kesejahteraan masyarakat dan mementingkan dirinya sendiri bahkan tidak ragu untuk melakukan tindak korupsi alias bisa saja jadi koruptor untuk tujuan memperkaya diri.

Hmm..
Semoga saja tidak!